Merapikan mainan setelah sesi bermain bisa menjadi tantangan bagi banyak guru di TK dan PAUD. Anak-anak sering kali merasa sulit untuk terlibat dalam kegiatan merapikan, membuat waktu bersih-bersih menjadi panjang dan menegangkan. Namun, dengan beberapa strategi yang kreatif, kegiatan ini dapat menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Berikut ini adalah 10 tips praktis yang dapat Anda coba!
1. Bernyanyi dengan Nama Anak
Cobalah memainkan tepuk tangan sambil menyanyikan lagu yang menyebutkan nama anak-anak yang sudah merapikan mainan. Ini tidak hanya memberikan motivasi tetapi juga membuat suasana lebih riang. Jika ada anak yang belum merapikan, Anda bisa menyebut namanya dalam lirik, seperti: “Si A belum merapikan mainannya ya?”
2. Pilih “Kapten Merapikan”
Sebelum merapikan, umumkan bahwa hari ini Anda akan memilih “Kapten Merapikan”. Anak yang paling giat merapikan akan mendapatkan penghargaan. Anda bisa menulis namanya di papan tulis atau memberikan pin khusus. Dengan cara ini, anak-anak lebih termotivasi untuk terlibat dalam proses merapikan.
3. Tentukan Jumlah Mainan yang Harus Dirapikan
Ketika mainan yang berserakan tidak terlalu banyak, Anda bisa membuat permainan sederhana dengan menentukan jumlah mainan yang harus dirapikan oleh masing-masing anak. Misalnya, setiap anak harus mengumpulkan 5 mainan. Dengan begitu, proses merapikan jadi lebih terstruktur.
4. Berikan Mainan Langsung ke Anak
Cobalah memberikan mainan secara langsung kepada anak-anak sambil bertanya, “Siapa yang ingin merapikan ini?” Aneh memang, tetapi banyak anak merasa senang ketika menerima mainan langsung dari guru untuk dirapikan. Mereka merasa memiliki tanggung jawab lebih besar.
5. Gunakan Timer untuk Merapikan
Manfaatkan teknologi dengan menyalakan video “Timer Merapikan” dari YouTube. Video tersebut biasanya disertai musik dan visual menarik yang membuat anak-anak berlomba untuk merapikan sebelum waktunya habis. Pastikan Anda mengingatkan mereka agar tidak tergoda hanya menonton video tanpa merapikan.
6. Jadikan Aktivitas Olahraga sebagai Hadiah
Gunakan permainan dengan timer pasir atau stopwatch. Setelah anak-anak selesai merapikan, berikan kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik yang mereka sukai, seperti bermain bola atau berlari. Ini bisa menjadi insentif yang baik agar mereka cepat merapikan mainan.
7. Tantangan Tepuk
Jika Anda bisa memainkan piano, buat permainan “Tantangan Tepuk Tangan”. Bertepuk tangan sambil mengamati anak-anak. Siapa pun yang bisa merapikan semua mainan sebelum Anda selesai bermain menyanyi, akan menang! Ini bisa menjadi aktivitas yang seru dan penuh tantangan.
8. Strategi “Toilet Dulu Baru Merapikan”
Ada kalanya anak-anak menghindari waktu merapikan dengan alasan ingin ke toilet. Untuk menangani hal ini, buat kesepakatan bahwa mereka bisa pergi ke toilet setelah merapikan sejumlah mainan terlebih dahulu. Ini membantu anak untuk tetap bertanggung jawab sambil tetap memenuhi kebutuhan mereka.
9. Berikan Mainan Seperti “Hadiah”
Sebagai alternatif dari menyuruh anak untuk merapikan, cobalah memberikan mainan satu per satu kepada anak yang belum merapikan, seolah-olah Anda memberikan “hadiah” yang harus mereka bawa ke tempat yang tepat. Dengan pendekatan ini, anak-anak merasa lebih dihargai dan termotivasi.
10. Kombinasi dari Berbagai Metode
Untuk hasil yang lebih efektif, Anda bisa menggabungkan beberapa metode sekaligus. Misalnya, mainkan tantangan tepuk tangan sambil memberikan hadiah simbolis untuk anak-anak yang merapikan, atau gunakan timer sambil menyanyikan lagu-lagu pujian. Semakin kreatif pendekatan Anda, semakin menyenangkan proses merapikan bagi anak-anak.